Minggu, 29 Januari 2012

KESETARAAN TERINDAH


Sesungguhnya wanita adalah belahan tak terpisah dari lelaki.” (HR Ahmad dan Al Baihaqi)
       
“Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita.” (HR Al Bukhari dari Abu Hurairah)
 
        Kita telah sama mahfum, jika masa Jahiliyah adalah masa kegelapan bagi kaum wanita. Lalu Islam datang sebagai cahaya penolong melalui seorang utusan pilihan yang dipenuhi suri tauladan yang baik, dialah Rasulullah Muhammad saw. Lihatlah hadist-hadist Rasulullah ini, Islam mengangkat kaum wanita dari peminggiran peran, fungsi dan posisi. Ia tuntun kaum wanita dari dapur dan ranjang jahiliyah menuju perpustakaan alam semesta yang penuh ayat-ayat keagunganNya. Ia sapa mereka yang dulu hanya bisa membisu dan menuli di sudut kelambu kegelapan. Ia ajak mereka memfungsikan telinga, penglihatan dan akalnya yang mewawas berbagai wacana keshalihan. Ia dudukkan mereka sejajar dengan pria untuk berdiskusi, saling mengingatkan, saling memberi wasiat tentang kebenaran, kesabaran dan kasih sayang. Sekarang, marilah kita cerna sajak berikut:

Bukan dari tulang ubun ia dicipta
Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
Karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
 
Tetapi dari rusuk kiri
Dekat ke hati untuk dicintai
Dekat ke tangan untuk dilindungi

          Subhaanallah, indahnya?. Mendengarnya, badan jadi terasa ringan dan nyaris terbang. Mari kita segera lanjutkan petualangan dengan mendarat di pulau amal shalih. Disinilah laki-laki dan perempuan berdampingan (ups), menjalankan amanah Allah, menikmati kehidupan yang baik, mendapatkan balasan yang jauh lebih baik dari sekedar apa yang mereka kerjakan.

“Barangsiapa mengerjakan amal keshalihan, baik ia laki-laki ataupun perempuan, sedang ia seorang yang beriman, maka sungguh akan Kami berikan padanya kehidupan yang baik, dan sungguh akan Kami berikan padanya balasan yang jauh lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (An Nahl: 97)
 
        Dengarlah dan ukir dalam hati jaminan Allah ini, tiada janji yang maha pasti kebenarannya kecuali janjiNya.  Hai jiwa-jiwa yang dilebihi dengan karunia kelembutan, masihkah akan anda biarkan keraguan akan agungnya nilai Islam menggelapkan hati? Masihkah anda lebih terpesona dengan yang serba Barat? Saudariku, yuk kita buka kembali album kenangan “Habis Gelap Terbitlah Terang” salah satu buah tulisan pejuang perempuan pahlawan Nasional kita: Ibu RA Kartini berbunyi:
 
“Sudah lewat masanya. Tadinya kami mengira bahwa masyarakat Eropa itu benar-benar satu-satunya yang paling baik, yang tiada taranya. Maafkan kami. Tetapi apakah Ibu sendiri menganggap masyarakat eropa itu sempurna? Dapatkah Ibu menyangkal bahwa di balik hal yang baik dan indah dalam masyarakat Ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradapan?. (Surat Kartini kepada Ny. Abendanon, 27 Oktober 1902)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar