Kamis, 25 Februari 2021

Oase Dakwah ODOJ

 *Materi Tayang AIHQ*

*DK PSDM ODOJ*

Penyejuk Hati Penggugah Jiwa

*Luaskan Ruang Di Hatimu*

Oleh: umarhidayat75



Ditengah kehidupan yang banyak mengalami kesulitan yang dihadapi akibat wabah pandemi covid 19, tidak hanya korban yang berjatuhan, tetapi suasana mencekam dan mencengkram hampir seluruh aspek kehidupan semakin terasa dahsyat. 


Stres, runyam, bosen, mumet, bingung, pengangguran, kaum miskin baru, kelaparan, tambah hutang, tidak punya uang, dan lain-lain Hidup seakan semakin sempit, dunia menjempit dan semua persoalan serba menghimpit. Pusiiiing...


Kita tidak hendak menyalahkan takdir. Karena sebagai Muslim kita yakin dibalik semua musibah pasti ada hikmah. Persoalannya sekarang bagaimana sikap mental kita menghadapi semua musibah ini, yang hingga kini belum ada ujung akhirnya dari masa pandemi covid 19 ini?


Baiklah. 

Ada kisah inspiratif penuh hikmah tentang rumah sempit. Lelaki setengah baya itu mengeluh

dan belum menemukan jalan keluarnya. Ia mempunyai rumah yang amat sempit. Sedangkan aku tinggal bersama istri dan kedelapan anak-anakku. Rumah itu kami rasakan terlalu sempit sehingga kami tidak merasa bahagia.


Orang menemui Abu Nawas di rumahnya, lalu mengutarakan kesulitan yang sedang dialaminya.

Abu Nawas bertanya kepada orang itu, _"Punyakah engkau seekor domba?" "Tidak tetapi aku mampu membelinya."_ jawab orang itu.

_"Kalau begitu belilah seekor dan tempatkan domba itu di dalam rumahmu."_ Abu Nawas menyarankan. Ia pun menuruti.


Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. _"Wahai Abu Nawas, aku telah melaksanakan saranmu, tetapi rumahku bertambah sesak. Aku dan keluargaku merasa segala sesuatu menjadi lebih buruk dibandingkan sebelum tinggal bersama domba."_ kata orang itu mengeluh. _"Kalau begitu belilah lagi beberapa ekor unggas dan tempatkan juga mereka di dalam rumahmu."_ kata Abu Nawas.


Orang itu tidak membantah. Ia langsung membeli beberapa ekor unggas yang kemudian dimasukkan ke dalam rumahnya. Beperapa hari kemudian orang itu datang lagi ke rumah Abu Nawas. _"Wahai Abu Nawas, Aku telah melaksanakan saran-saranmu dengan menambah penghuni rumahku dengan beberapa ekor unggas. Namun begitu aku dan keluargaku semakin tidak betah tinggal di rumah yang makin banyak penghuninya. Kami bertambah merasa tersiksa "_ kata orang itu dengan wajah yang semakin muram.


_"Kalau begiku belilah seekor anak unta dan peliharalah di dalam rumahmu."_ kata Abu Nawas menyarankan. Wow...Orang itupun tidak membantah. Ia langsung ke pasar hewan membeli seekor anak unta untuk dipelihara di dalam rumahnya. Beberapa hari kemudian orang itu datang lagi menemui Abu Nawas. Ia berkata,


_"Wahai Abu Nawas, tahukah engkau bahwa keadaan di dalam rumahku sekarang hampir seperti neraka. Semuanya berubah menjadi lebih mengerikan daripada hari-hari sebelumnya. Wahai Abu Nawas, kami sudah tidak tahan tinggal serumah dengan binatang-binatang itu."_ kata orang itu putus asa.


Kebayang.... jadi kaya apa rumahnya.

_"Baiklah, kalau kalian sudah merasa tidak tahan maka juallah anak unta itu."_ kata Abu Nawas. Orang itu tidak membantah. Ia langsung menjual anak unta yang baru dibelinya. Beberapa hari kemudian Abu Nawas pergi ke rumah orang itu. _"Bagaimana keadaan kalian sekarang?"_ Abu Nawas bertanya. _"Keadaannya sekarang lebih baik karena anak unta itu sudah tidak lagi tinggal disini "_ kata orang itu tersenyum.


Begitupun Abu Nawas memerintahkan untuk menjual unggas dan dombanya. Kemudian Abu Nawas bertamu ke rumah orang itu. Ia bertanya, _"Bagaimana keadaan rumah kalian sekarang ?"_ _"Kami merasakan rumah kami bertambah luas karena binatang-binatang itu sudah tidak lagi tinggal bersama kami. Dan kami sekarang merasa lebih berbahagia daripada dulu. Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepadamu hai Abu Nawas."_ kata orang itu dengan wajah berseri-seri.


Abu Nawas (sambil tersenyum): _“Nah nah, kau lihat kan, sekarang rumahmu sudah menjadi luas padahal kau tidak menambah bangunan apapun atau memperluas tanah bangunanmu. Sesungguhnya rumahmu itu cukup luas, hanya hatimu sempit sehingga kau tak melihat betapa luasnya rumahmu. Mulai sekarang kau harus lebih banyak bersyukur karena masih banyak orang yang rumahnya lebih sempit darimu. Sekarang pulanglah kamu, dan atur rumah tanggamu, dan banyak-banyaklah bersyukur atas apa yang dirizkikan Tuhan padamu, dan jangan banyak mengeluh."_ 

(Sumber:  detik..com)


Jika kita sedang mengalami sempitnya rumah, sempitnya dunia, pekerjaan, sempitnya rezeki, sempitnya kehidupan; maka luaskanlah ruang di hatimu agar bahagia selalu merinduimu.


Betapapun luasnya rumah, tanah dan bangun tidak ada artinya bila hati kita beruang sempit. Hidup kehilangan gairah. Jangan sia-siakan kehidupan yang hanya sekali dan sebentar ini. 


Luaskan ruang di hatimu, insya Allah kebahagiaan akan bersamamu. 


Hiasi lisanmu dengan;


لا اله الا الله العظيم الحليم

لا اله الا الله رب العرش العظيم 

لا اله الا الله رب السموات و الرض و رب العرش الكريم

Semoga Allah luaskan hati kita. Aamiin.

AIHQ - DK PSDM ODOJ

AIHQ/551/2020

oaseodoj@gmail.com

Fp : AIHQ Onedayonejuz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar